Makanan Sehat Gempur Aneka Penyakit



Jakarta - Hidangan yang tertata dalam piring Anda tidak hanya memenuhi kebutuhan perut disaat lapar saja, tetapi bisa menjadi pengatur mood Anda seharian. Selalu pastikan piring Anda sudah cukup 'warna' sehingga penyakitpun enggan untuk mampir!

Siapa bilang makanan yang Anda makan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan disaar lapar saja? Sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya memiliki kekuatan untuk membuat mood Anda terjaga dengan baik selama seharian. Tidak hanya itu saja, makanan-makanan tertentu bisa mencegah terjadinya kanker, menjaga kesehatan hati, dan menstabilkan mood Anda agar selalu dalam keadaan baik.

Masalah Ingatan
Jika Anda memiliki masalah dengan ingatan, ada baiknya Anda mulai mengikuti pola makan msyarakat Mediterania. Seperti yang dicatat dalam The Journal of American Medical Association, pola makan ini yang lebih mengutamakan biji-bijian, sayuran, buah, dan membatasi daging merah ternyata dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan resiko terkena alzheimer. Menambahkan sedikit teh hijau dan cokelat sebagai makanan penutup juga salah satu cara mudah menghadapinya.

PMS (Pra Menstruasi Sindrome)
Untuk para wanita, hari-hari menjelang haid memang membuat tak nyaman. Makan tidak enak namun tubuh membutuhkan asupan energi yang cukup karena apa yang sudah dikeluarkan harus ada penggantinya. Nah, untuk mensiasatinya Anda bisa mengatur jenis makanan yang Anda makan. Seperti edamame atau kedelai Jepang, konsumsi 30 gram kedelai sebelum haid dan selama haid, akan membantu Anda mengurangi rasa sakit dan juga kram akibat haid.

Kerutan
Kerutan diwajah adalah masalah kulit yang sangat dihindari oleh sebagian besar wanita. Untuk menghindarinya bisa dilakukan melalui makanan yang Anda makan. Cobalah mengkonsumsi melon yang berwarna oranye atau canteloupe, karena jenis melon ini mengandung betakaroten dan juga likopen yang membantu mengahambat sinar UV. Selain canteloupe bell pepper juga bisa menjadi sumber vitamin C yang baik untuk Anda. Vitamin C mengandung kolagen yang bisa menangkal radikal bebas.

Sakit Kepala
Masalah sakit kepala dapat menyerang siapa saja, apalagi Anda yang tinggal di kota besar peluang terkena sakit kepala cenderung lebih besar. Untuk mengurangi resiko terkena sakit kepala, minum air putih adalah solusi sederhana yang sangat ampuh mengatasinya. Dalam sebuah studi percontohan di European Journal of Neurology, orang yang terkena migren yang minum 1 1 / 2 liter (sekitar 6 cangkir) air setiap hari mengalami penurunan frekuensi sakit kepala. Nah, tunggu apalagi? Ayo minum air putih lebih banyak!

(eka/Odi)

.

Makanan Bebas Selulit

Jakarta - Punya masalah dengan selulit? Coba konsumsi jeruk dan juga buah-buahan dengan warna yang cerah dengan kandungan vitamin C yang tinggi. Masalah selulit Anda pun akan berkurang.

Bagi para wanita, selulit adalah salah satu masalah kulit yang mengganggu. Banyak cara ditempuh untuk menghilangkannya, mulai dari membeli krim anti selulit hingga ada juga yang melakukan operasi mengatasinya. Selulit adalah salah satu masalah kulit yang kurang kelembabapannya. Sedangkan lemak yang ada di dalam tubuh tidak dapat dipecah sehingga membentuk garis-garis yang timbul di kulit.

Nah, untuk mencegah dan mengatasinya cukup mudah. Dengan cara sederhana mengkonsumsi beberapa jenis buah dan sayur adalah cara yang cukup ampuh. Selain itu menjaga kelembaban kulit juga penting, karena tubuh dapat membangun kolagen dan mencegah penimbunan lemak di bawah kulit. Seperti yang dikatakan Christine Gerbstadt, MD di Sarasota, Florida.

Perbanyak Air
"Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terlihat segar, kenyal dan sehat," ujar Lona Sandon, RD juru bicara Dallas di American Dietetic Association. Minum air minimal 8 gelas setiap hari sangat berguna untuk mencegah lapisan lemak yang tidak bisa dipecah oleh tubuh masuk ke dalam lapisan-lapisan kulit yang rawan selulit. Selain minum air, makanan yang Anda makan juga sebaiknya mengandung air yang tinggi. Seperti apel, jeruk, anggur, mentimun, dan syuran yang cukup tinggi kadar airnya.

Buah berwarna cerah
Buah dan sayuran yang memiliki warna-warna cerah, biasanya mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Hal ini sangat baik untuk tubuh karena mencegah kerusakan kolagen. Kolagen yang baik dapat mendukung struktur kulit tubuh lebih elastis sehingga mencegah jaringan kulit lemak menempel pada lapisan otot yang mendasarinya. Pastikan tubuh Anda mendapatkan asupan vitamin C 75miligram setiap harinya. Bisa didapat dari buah-buahan, sayuran, dan dibantu dengan suplemen.

Biji-bijian
Makanan yang berasal dari biji-bijian seperti nasi, jagung, mengandung glukosa yang bisa meningkatkan produk insulin. Hindari karbohidrat olahan seperti cokelat, oatmeal, dan popcorn. Meskipun makanan tadi dapat mengenyangkan tapi bisa jadi sumber lemak yang akan tersimpan di perut dan juga pinggul, dimana daerah tersebut sangat rawan terkena selulit.

Foto: www.maryrobertson.co.nz
(eka/Odi)

.

Daging Merah Picu Diabetes?






Jakarta -

Suka menyantap daging sapi seperti beefsteak sapi atau sosis sapi? Sebaiknya mulailah berhati-hati. Karena konsumsi daging sapi berlebihan bisa memicu resiko penyakit diabetes. Bagaimana menyiastinya?

Daging merah merupakan sebutan untuk daging hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda, babi dan lain-lain. Daging merah disukai karena kaya akan protein dan zat besi serta sejumlah nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh.

Namun, di sisi lain daging merah mengandung banyak lemak dan hormon yang bisa memicu terjadinya penyakit diabetes. Daging juga tinggi protein, protein akan memecah amonia yang bersifat karsinogenik pada manusia.

Sebuah studi dari Harvard School of Public Health, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa konsumsi daging merah dan olahannya secara berlebih bisa memicu obesitas yang beresiko meningkatkan penyakit diabetes tipe 2.

Tidak hanya itu, studi yang dilansir dalam American Journal of Clinical Nutrition pekan ini juga menyebut, makan 100 gram daging merah setiap hari bisa meningkatkan risiko diabetes 19%. Sedangkan makan 50 gram daging merah olahan (sosis, bakso, daging asap) setiap hari bisa meningkatkan risiko diabetes 51%.

Namun, resiko ini akan berkurang jika daging merah yang dimakan diganti atau diselingi dengan kacang-kacangan, daging unggas, susu rendah lemak atau makanan yang mengandung protein nabati.




(Odi/Odi)

.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...